Sudah Dibangun, 4 Proyek Infrastruktur Dikritisi Wapres Jusuf Kalla


Wapres Jusuf Kalla (JK) sering kali melontarkan kritikan terhadap sejumlah proyek infrastruktur di Tanah Air. Padahal infrastruktur itu tengah dibangun oleh masa pemerintahannya.
Menurut JK kritikan itu diutarakan dari sisi objektif. Sebab pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan memakan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, seharusnya tak cuma memperhatikan teknis namun dampak lainnya. Berikut kritikan Jusuf Kalla terhadap proyek strategis nasional dalam beberapa momen:

Kritikan JK Terhadap Bandara Kertajati

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Kertajati hingga saat ini masih sepi penumpang. Tingkat okupansi bandara ini dikabarkan masih berada di bawah 30 persen.
Wapres JK menilai sepinya bandara ini tidak lepas dari uji kelaikan yang dilakukan pemerintah tidak berjalan baik. Apalagi, pembangunan bandara tersebut juga dinilai tanpa kajian yang mendalam.
"Tapi ya mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung dan untuk Jakarta. Jadi agak ya, boleh dibilang perencanaannya tidak terlalu bagus. Pemerintah pusat juga salah," katanya.

Pembangunan LRT Palembang Tak Efisien

Wapres Jusuf Kalla (JK) pernah mengkritik pembangunan Light Rail Trans (LRT) di Palembang. Menurutnya penggunaan LRT di Palembang tidak berjalan secara efisien. Sebab, LRT Palembang hanya menjadi ajang coba-coba para turis lokal yang datang.
"Jadi turis lokal datang coba satu kali sudah selesai. Banyak hal-hal secara ekonomis bukan hanya secara teknis, tapi kita harus perbaiki secara ekonomis," kata JK.

Trans Sulawesi Lebih Efektif Untuk Industri

Selama ini pemerintah gencar membangun infrastruktur di berbagai daerah. Namun pembangunan itu tak luput dari beragam kritikan. Misalnya saja Wapres JK yang mengkritik pembangunan trans Sulawesi. Menurutnya pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi lebih efektif untuk keperluan industri. Angkutan untuk penumpang maupun barang menggunakan moda rel kereta hanya cocok di Pulau Jawa.
"Saya minta, hanya perpendek saja di Sulawesi untuk keperluan industri. Kebutuhan-kebutuhan memperbaiki industri. Kalau barang dan orang tidak akan efisien. Kereta Api hanya efisien di Jawa karena penduduk 160 juta," ujar JK.

Pembangunan Jalur LRT elevated

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pembangunan Light Rail Transit (LRT) dibuat melayang. Pembangunan akan lebih efisien jika dibangun di darat atau tidak elevated. Menurutnya, pembangunan secara elevated memakan biaya lebih besar dibanding dibuat di bawah dengan cara membebaskan lahan. Seperti pembangunan LRT elevated di samping jalan tol Jagorawi.
Share:

Recent Posts